Jakarta -
Perkembangan layanan cloud computing di Indonesia memang masih seumur
jagung, namun sepertinya sudah banyak pengguna korporasi yang
meliriknya. Tetapi apakah semua pengguna mengetahui apa sejatinya
komputasi awan?
Menurut
Neil Cresswell selaku Chief Technology Officer Indonesian Cloud, salah
satu hambatan dalam perkembangan layanan cloud di Indonesia adalah telah
terjadinya salah persepsi terhadap penggunaan layanan cloud itu
sendiri.
"Saat ini masih banyak yang mengartikan bahwa layanan cloud hanya digunakan sebagai back-up untuk
sistem berjalan," ujarnya, di sela acara NetApp Inovation Day 2012 yang
berlangsung di hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (14/11/2012).
Neil menambahkan bahwa layanan cloud tidak sekadar digunakan sebagai back-up. Namun sebenarnya dengan memanfaatkan layanan 'awan', sebuah perusahaan dapat menekan biaya pengembangan secara signifikan.
Layanan
cloud dikatakan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sistem informasi
yang lebih aman, dapat setiap saat diakses dimanapun, dan yang paling
penting adalah pengguna korporasi tidak perlu membangun infrastruktur
sekaligus menyediakan lokasi untuknya.
Karena
melalui layanan cloud, pengguna dapat langsung melakukan implementasi
aplikasi yang ingin digunakannya menggunakan metode virtualisasi,
demikian Neil menjelaskan.
Selain
itu, layanan cloud dapat dimanfaatkan untuk menunjang sistem perusahaan
dan memastikan aplikasi yang digunakan dapat berjalan beserta datanya
(database). Meskipun ada ancaman bencana alam seperti gempa bumi,
banjir, atau bahkan tsunami.
"Dengan begitu layanan cloud telah sekaligus menawarkan sebuah disaster recovery solution," Neil menandaskan.
Sumber: http://inet.detik.com/read/2012/11/14/190032/2091991/319/banyak-salah-persepsi-soal-cloud-di-indonesia?i991102105
Tidak ada komentar:
Posting Komentar